Pulau Nias mencatat prestasi gemilang dalam cabang olahraga beladiri di kompetisi kampus regional. Keberhasilan ini adalah hasil nyata dari fokus BAPOMI Nias dalam mengembangkan potensi atlet lokal. Terutama, Mahasiswa Putra Nias menunjukkan keunggulan fisik dan mental yang luar biasa di arena tanding.
Model pembinaan BAPOMI Nias sangat spesifik, menggabungkan tradisi beladiri lokal dengan teknik modern. Kekuatan fisik alamiah Mahasiswa Putra Nias dipoles menjadi skill yang mematikan. Mereka memanfaatkan tradisi seperti Fahombo (Lompat Batu) sebagai inspirasi ketangguhan dan daya ledak.
Prestasi juara beladiri ini membuktikan bahwa Nias adalah lumbung atlet berkualitas, khususnya Mahasiswa Putra di cabang combat sports. Keterbatasan fasilitas tidak menjadi penghalang. Justru, hal tersebut membentuk karakter pantang menyerah yang menjadi ciri khas mereka.
Program latihan intensif oleh BAPOMI Nias tidak hanya berfokus pada teknik. Aspek kedisiplinan mental dan pembentukan karakter Mahasiswa Putra menjadi prioritas utama. Hal ini krusial untuk menghadapi tekanan tinggi dalam setiap pertandingan beladiri.
Para Mahasiswa Putra Nias yang meraih medali diyakini memiliki potensi besar untuk bersinar di tingkat nasional. Kemenangan ini adalah langkah awal yang menjanjikan. BAPOMI Nias kini menargetkan partisipasi aktif dan medali di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS).
Dukungan dari perguruan tinggi setempat sangatlah krusial. Beasiswa dan fasilitas latihan yang memadai terus diupayakan untuk mendukung Mahasiswa atlet. Tujuannya adalah memastikan mereka dapat berfokus penuh pada latihan tanpa mengabaikan studi.
Nias telah membuktikan bahwa potensi atlet dari pulau dapat menandingi kawasan metropolitan. Kisah sukses Mahasiswa beladiri ini diharapkan memicu daerah lain dengan sumber daya serupa. Ini adalah pilot project pengembangan olahraga kampus yang efektif.
Kemitraan dengan maestro dan veteran beladiri lokal juga memperkaya program pelatihan. Mereka menanamkan nilai-nilai luhur beladiri dan semangat juang kepada para Mahasiswa atlet. Warisan budaya menjadi kekuatan kompetitif yang unik.